Liputan6.com, Jakarta - Argentina meladeni Indonesia pada FIFA Matchday di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (19/6/2023). Laga nanti tercatat sebagai pertemuan pertama sepanjang sejarah kedua negara.
Timnas Indonesia jadi negara ke-82 yang dihadapi Argentina pada partai resmi. Tanah Air tercatat sebagai wakil Asia Tenggara kedua yang diladeni Tim Tango menyusul Singapura.
Baca Juga
Argentina menang 6-0 saat meladeni Singapura pada uji coba tahun 2017. Bermain di National Stadium pada 13 Juni, Federico Fazio, Joaquin Correa, Papu Gomez, Leandro Paredes, Lucas Alario, dan Angel Di Maria mencatatkan nama di papan skor bagi La Albiceleste.
Advertisement
Dari sekian banyak lawan yang dihadapi, Timnas Argentina memiliki catatan positif pada 84 persen di antaranya. Termasuk di antaranya Jerman (menang 10, imbang 6, kalah 7) dan Prancis (6-4-3).
Ada enam negara yang punya rekor seimbang kontra Argentina. Belarusia (0-1-0), Islandia (0-1-0), dan Lithuania (0-1-0) bisa bangga akan capaian ini karena baru sekali bertemu. Sementara tiga negara lain adalah Denmark (1-1-1), Spanyol (6-2-6), dan Swedia (1-1-1).
Sementara tujuh negara yang mampu mengungguli Argentina adalah Brasil (40-26-43), Kamerun (0-1-1), China (0-0-1), Inggris (4-4-6), Italia (5-5-6), Belanda (1-5-4), dan Norwegia (0-0-2).
Target Timnas Indonesia di Laga Lawan Argentina
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong ogah pasang target muluk-muluk untuk anak-anak asuhnya saat melakoni FIFA Matchday melawan Argentina.Â
Alih-alih memetik kemenangan, taktik asal Korea Selatan itu hanya ingin skuad Garuda mengambil pelajaran sebanyak mungkin dari Albiceleste, mengingat mereka saat ini menyandang status sebagai juara Piala Dunia serta menduduki ranking 1 FIFA.Â
Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia dijadwalkan bersua dengan Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senin (19/6/2024) mendatang.Â
Laga kali ini menandai pertandingan uji coba kedua bagi duo kesebelasan, setelah Indonesia sebelumnya bermain imbang dengan Palestina pada Rabu (14/6/223), sementara Argentina memetik kemenangan 2-0 atas Australia.Â
Juru taktik skuad Garuda Shin Tae-yong mengeklaim pihaknya sudah mengamati performa Albiceleste saat menghadapi Socceroos di negeri tirai bambu.Â
Ia menilai Argentina tampil apik di laga tersebut serta berhasil menunjukkan statusnya sebagai nomor satu dunia.Â
Shin Tae-yong pun menyadari bahwa laga kontra Albiceleste bakal menjadi tantangan berat buat Timnas Indonesia. Untuk itu, ia tak memasang target tinggi-tinggi bagi tim racikannya di FIFA Matchday.Â
Pelatih berusia 52 tahun hanya menargetkan Dimas Drajad dan kawan-kawan untuk mengambil pelajaran sebanyak mungkin kala menjamu sang juara dunia. Harapannya, laga ini bisa membantu Skuad Garuda memetakan kemampuan jelang tampil di Piala Asia 2023.
"Tim Argentina memang juara dunia tahun lalu, dan saat ini pun (mereka menduduki) FIFA ranking nomor 1. Jadi tidak ada yang bisa menilai tim Argentina seperti apa," tutur Shin Tae-yong dalam konferensi pers di SUGBK, Minggu (18/6/2023).Â
"Saya pun sudah nonton pertandingan Argentina lawan Australia di China kemarin, dan sangat kelihatan kondisi merek baik. (Argentina) menunjukkan bahwa mereka adalah tim juara dunia."Â
"Pertandingan ini pasti menjadi bantuan besar (bagi Timnas Indonesia) sebelum Piala Asia. Para pemain bisa banyak belajar dari Timnas Argentina, dan dengan pertandingan ini kita bisa tahu tim kita sekuat apa serta bisa menentukan arah ke depannya," sambung Shin Tae-yong kepada awak media.
Advertisement
Argentina ke Indonesia Tanpa Lionel Messi
Sekadar informasi, Timnas Argentina tak diperkuat Lionel Messi saat bertandang ke Indonesia. La Pulga bersama Angel Di Maria dan Nicolas Otamendi berpisah dari rombongan usai tampil di China.Â
Pelatih Albiceleste Lionel Scaloni sebelumnya memberi konfirmasi terkait ketidakhadiran trio pemain bintang tersebut. Ia mengaku kpilihan untuk tidak memboyong La Pulga ke Tanah Air merupakan keputusannya.Â
"Kami yakin ini keputusan tepat, ini keputusan saya, mereka tidak bertanya kepada saya. Adalah hal yang adil jika mereka ingin istirahat dan berjalan-jalan dengan keluarganya," kata Scaloni.Â
"Logikanya, seluruh pemain ingin pulang ke rumah, tapi tidak ada pemain lain yang bilang ke saya. Jadi itu artinya mereka baik-baik saja di sini, itu bagus," tambah sang pelatih.